Pada tanggal 5 Juni 1858, kapal pengangkut batu bara tiba, setelah dikirim kembali dari Amboyna, dengan tambahan sejumlah perbekalan untuk kapal uap. Kayu, yang hampir semua sudah dimuat ke dalam kapal, sekarang dibongkar lagi, kemudian batu baranya dimuat, dan pada tanggal 17 Juni 1858 kapal uap dan perahu berangkat ke Teluk Humboldt. Kami menjadi sedikit lebih sunyi lagi, dan bisa memperoleh sesuatu untuk dimakan. Ketika kapal itu masih berada di sini, ikan atau sayur apa saja dibawa ke kapal, dan saya sering harus makan seekor parroquet untuk santapan siang dan malam. Orang-orangku sekarang telah kembali dari Amberbaki, tetapi astaga, sungguh mengecewakan sekali. Mereka hampir tidak membawa apapun kepadaku. Mereka telah berkunjung ke beberapa kampung, bahkan melakukan dua hari perjalanan ke pedalaman, tetapi tidak menemukan kulit-kulit Burung Surga untuk dibeli, kecuali jenis yang sudah umum yang jumlahnya sedikit. Burung-burung yang ditemukan sama dengan yang ada di Dorey, tetapi masih lebih langka. Tak satu pun penduduk di sepanjang pesisir pantai yang menembak atau menyiapkan Burung Surga. Burung-burung tersebut berasal dari wilayah yang jauh di pedalaman melewati dua atau tiga deret pegunungan, dan berpindah tangan dengan cara barter dari kampung ke kampung sampai burung tersebut tiba di pantai. Di sana penduduk asli Dorey membelinya, dan dalam perjalanan pulang, mereka menjualnya kepada pedagang-pedagang Bugis atau Ternate. Sehingga tidak ada harapan bagi seorang pengunjung untuk pergi ke tempat tertentu di pesisir pantai New Guinea di mana burung-Burung Surga yang langka telah dibeli, dengan harapan untuk mendapatkan spesimen yang baru dibunuh oleh penduduk asli; hal tersebut juga menunjukkan kelangkaan burung-burung itu di wilayah mana pun, sejak dari distrik Amberbaki, tempat yang kaya, dimana sekurang-kurangnya lima atau enam spesies telah diperoleh, tak satu pun dari spesies-spesies yang lebih langka telah didapatkan tahun ini. Pangeran Tidore, tentu saja akan mendapatkannya jika ada yang harus diperoleh, dan diminta untuk menunjukkan beberapa jenis biasa yang berwarna kuning. Saya kira mungkin penduduk yang sudah lebih lama tinggal di Dorey, yang agak lebih jauh ke pedalaman, bisa menunjukkan beberapa jenis yang lebih langka yang ditemukan di sana, seperti seekor betina berdada bagus Ptiloris magnificus yang saya peroleh. Saya juga diberitahukan di Ternate tentang seekor burung yang pasti belum dikenal di Eropa, seekor Burung Surga Raja Hitam (Black King Paradise Bird), dengan ekor yang melengkung dan bulu-bulu indah di pinggir seperti spesies umum lainnya, tetapi bulu yang selebihnya berwarna hitam mengkilat. Orang-orang Dorey tak tahu-menahu tentang hal ini, sekalipun mereka bisa mengenal hampir semua spesies lain yang dijelaskan.
Apa yang paling anda suka dari isi blog ini?
[with pict] Burung surga,burung yg semakin langka
Pada tanggal 5 Juni 1858, kapal pengangkut batu bara tiba, setelah dikirim kembali dari Amboyna, dengan tambahan sejumlah perbekalan untuk kapal uap. Kayu, yang hampir semua sudah dimuat ke dalam kapal, sekarang dibongkar lagi, kemudian batu baranya dimuat, dan pada tanggal 17 Juni 1858 kapal uap dan perahu berangkat ke Teluk Humboldt. Kami menjadi sedikit lebih sunyi lagi, dan bisa memperoleh sesuatu untuk dimakan. Ketika kapal itu masih berada di sini, ikan atau sayur apa saja dibawa ke kapal, dan saya sering harus makan seekor parroquet untuk santapan siang dan malam. Orang-orangku sekarang telah kembali dari Amberbaki, tetapi astaga, sungguh mengecewakan sekali. Mereka hampir tidak membawa apapun kepadaku. Mereka telah berkunjung ke beberapa kampung, bahkan melakukan dua hari perjalanan ke pedalaman, tetapi tidak menemukan kulit-kulit Burung Surga untuk dibeli, kecuali jenis yang sudah umum yang jumlahnya sedikit. Burung-burung yang ditemukan sama dengan yang ada di Dorey, tetapi masih lebih langka. Tak satu pun penduduk di sepanjang pesisir pantai yang menembak atau menyiapkan Burung Surga. Burung-burung tersebut berasal dari wilayah yang jauh di pedalaman melewati dua atau tiga deret pegunungan, dan berpindah tangan dengan cara barter dari kampung ke kampung sampai burung tersebut tiba di pantai. Di sana penduduk asli Dorey membelinya, dan dalam perjalanan pulang, mereka menjualnya kepada pedagang-pedagang Bugis atau Ternate. Sehingga tidak ada harapan bagi seorang pengunjung untuk pergi ke tempat tertentu di pesisir pantai New Guinea di mana burung-Burung Surga yang langka telah dibeli, dengan harapan untuk mendapatkan spesimen yang baru dibunuh oleh penduduk asli; hal tersebut juga menunjukkan kelangkaan burung-burung itu di wilayah mana pun, sejak dari distrik Amberbaki, tempat yang kaya, dimana sekurang-kurangnya lima atau enam spesies telah diperoleh, tak satu pun dari spesies-spesies yang lebih langka telah didapatkan tahun ini. Pangeran Tidore, tentu saja akan mendapatkannya jika ada yang harus diperoleh, dan diminta untuk menunjukkan beberapa jenis biasa yang berwarna kuning. Saya kira mungkin penduduk yang sudah lebih lama tinggal di Dorey, yang agak lebih jauh ke pedalaman, bisa menunjukkan beberapa jenis yang lebih langka yang ditemukan di sana, seperti seekor betina berdada bagus Ptiloris magnificus yang saya peroleh. Saya juga diberitahukan di Ternate tentang seekor burung yang pasti belum dikenal di Eropa, seekor Burung Surga Raja Hitam (Black King Paradise Bird), dengan ekor yang melengkung dan bulu-bulu indah di pinggir seperti spesies umum lainnya, tetapi bulu yang selebihnya berwarna hitam mengkilat. Orang-orang Dorey tak tahu-menahu tentang hal ini, sekalipun mereka bisa mengenal hampir semua spesies lain yang dijelaskan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jangan lupa comentnya ya..